TIPE, BENTUK,STRUKTUR DAN
KONFLIK ORGANISASI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tipe Organisasi
Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk
organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai
politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena
organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi
dapat kita bedakan sebagai berikut:
1. Piramida
Mendatar(flat)
2. Piramida
Terbalik.
3. Type
Kerucut
Bentuk Organisasi
Dalam berorganisasi tentu
mempunyai bentuk bentuk organisasi:
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi
fungsional
4. Bentuk organisasi
fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi
fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini
dan staff
Struktur atau Skema Organisasi
yaitu satuan organisasi yang mempunyai
hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.jadi arti organisasi
dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda.
Konflik Organisasi (
Organizational Conflict )
adalah ketidak sesuaian antara dua atau
lebih anggota–anggota atau kelompok–kelompok organisasi yang timbul karena
adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber daya yang
terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka
mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
.
1.2
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Tipe atau Bentuk dari Organisasi
2. Mengetahui Struktur atau Skema Organisasi
3. Mengetahui Konflik Organisasi
4. Mengetahui Contoh Nyata Jenis Organisasi
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tipe
Organisasi.
a. Mendatar (flat)
Ciri-Ciri :
Ø Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
Ø Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
Ø Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
a. Mendatar (flat)
Ciri-Ciri :
Ø Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
Ø Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
Ø Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
b. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian.
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian.
c. Tipe
Kerucut
Ø ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu
jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Ø ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu
jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.
2.2 Bentuk Organisasi
1. ORGANISASI LINI (LINE
ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol,
Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung
secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi
sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon
yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando.
Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya
tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi,
Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri :
·
Hubungan
antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·
Jumlah
karyawan sedikit
·
Pemilik
modal merupakan pemimpin tertinggi
·
Belum
terdapat spesialisasi
·
Masing-masing
kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan
·
Struktur
organisasi sederhana dan stabil
·
Organisasi
tipe garis biasanya organisasi kecil
·
Disiplin
mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan
organisasi tipe garis adalah :
·
Ada kesatuan
komando yang terjamin dengan baik
·
Disiplin
pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
·
Koordinasi
lebih mudah dilaksanakan
·
Proses
pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
·
Garis
kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan
dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
·
Rasa
solidaritas pegawai biasanya tinggi
·
Pengendalian
mudah dilaksanakan dengan cepat
·
Tersedianya
kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
·
Adanya
penghematan biaya
·
Pengawasan
berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis
:
·
Tujuan dan
keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
·
Pembebanan
yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
·
Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap
kaku (tidak fleksibel).
·
Kesempatan
pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif
sendiri
·
Organisasi
terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
·
Kurang
tersedianya staff ahli
2. ORGANISASI
LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi
lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu
oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm
saran-saran, data informasi yang dibutuhkan :
Memiliki ciri-ciri:
·
Hubungan
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
·
Pucuk
pimpinan hanya satu orang dibantu staff
·
Terdapat 2
kelompok wewenang yaitu lini dan staff
·
Jumlah
karyawan banyak
·
Organisasi
besar, bersifat komplek
·
Adanya
spesialisasi
Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
- Asas kesatuan komando tetap
ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
- Adanya tugas yang jelas antara
pimpian staf dan pelaksana
- Tipe organisasi garis dan staf
fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun
kecil.
- Pengembalian keputusan relatif
mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
- Koordinasi mudah dilakukan,
karena ada pembagian tugas yang jelas.
- Disiplin dan moral pegawai
biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
- Bakat pegawai dapat berkembang
sesuai dengan spesialisasinya.
- Diperoleh manfaat yang besar
bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan
dari bentuk Organisasi garis dan staff:
- Kelompok pelaksana terkadang
bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
- Solidaritas pegawai kurang,
karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
- Sering terjadi persaingan tidak
sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang
penting
- Pimpinan lini mengabaikan advis
staf
- Apabila tugas dan tanggung
jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka
akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
- Penggunaan staf ahli bisa
menambah pembebanan biaya yang besar
- Kemungkinan pimpinan staf
melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai
lini
- Kemungkinan akan terdapat
perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan
tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi
kompleks.
3.
ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan
sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja
merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki
ciri-ciri:
·
Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
·
Bawahan akan
menerima perintah dari beberapa atasan
·
Pekerjaan
lebih banyak bersifat teknis
·
Target-target
jelas dan pasti
·
Pengawasan
ketat
·
Penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan
menggunakan organisasdi fungsional :
- Spesialisasi dapat dilakukan
secara optimal
- Para pegawai bekerja sesuai
ketrampilannya masing-masing
- Produktivitas dan efisiensi
dapat ditingkatkan
- Koordinasi menyeluruh bisa
dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
- Solidaritas, loyalitas, dan
disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
- Pembidangan tugas menjadi
jelas
Kelemahan-kelemahan
organisasi fungsional:
- Pekerjaan seringkali sangat
membosankan
- Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai
dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang
spesialisasi sendiri saja
- Sering ada pegawai yang
mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan
sukar dilakukan
4.
ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya
dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih
melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang
pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit
terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki
ciri-ciri:
·
Tidak tampak
adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
·
Terdapat
spesialisasi yang maksimal
·
Tidak
ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan
organisasi Lini dan fungsional :
- Solodaritas tinggi
- Disiplin tinggi
- Produktifitas tinggi karena
spesialisasi dilaksanakan maksimal
- Pekerjaan – pekerjaan yang
tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan
keburukannya adalah :
- Kurang fleksibel dan tour of
duty
- Pejabat fungsional akan
mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
- Spesiaisasi memberikan
kejenuhan
5. ORGANISASI
LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan
perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki
ciri-ciri:
- Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
- Jumlah karyawan banyak.
- Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
- Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
- Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
- Karyawan dengan tugas operasional fungsional
(functional group)
6.
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan
dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committee ( Pimpinan
Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2. Staff Committee, yaitu orang – orang
yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki
ciri-ciri :
·
Adanya dewan
dimana anggota bertindak secara kolektif
·
Adanya hak,
wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
·
Asas
musyawarah sangat ditonjolkan
·
Organisasinya
besar & Struktur tidak sederhana
Kebaikan
Organisasi komite :
1. Pelaksanaan decision making
berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2. Kepemimpinan yang bersifat otokratis
yang sangat kecil
3. Dengan adanya tour of duty maka
pengembangan karier terjamin
Sedangkan
keburukannya :
1. Proses decision making sangat lambat
2. Biaya operasional rutin sangat
tinggi
3. Kalau ada masalah sering kali
terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
2.3 Struktur / Skema Organisasi
1. Skema Organisasi
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang
dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi,
bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya, yang memberikan manfaat bagi
organisasi tersebut dan juga adanya keterikatan antara satu bagian dengan
bagian yang lain di mana dapat saling membantu antar bagian jika ada kesulitan
dan juga dapat menyelesaikan suatu masalah dengan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur
organisasi yaitu :
1.Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai
organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara
vertikal.
2.Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3.Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk
lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah
bidang lingkaran.
4.Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk
ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah
lingkaran atau sebaliknya
5.Bentuk Elliptical
Dalam bentuk
ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips.
6.Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk
ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat
terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.
2. Macam-macam Skema Organisasi:
a. Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
- Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
- Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
- Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
- Skema organisasi Lingkaran
- Skema organisasi Gambar
b. Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya
1. Skema
Organisasi Fungsional
Menjelaskan
tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi
yang lain dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
2. Skema
Organisasi Jabatan
Menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing,
tetang cara bekerja, apa yang harus ia lakukan dan pencapaian yang ia dapatkan.
3. Skema
Organisasi Nama
Menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat
yang bersangkutan, yang mengejarkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
4. Skema
Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan
antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu
organisasi.
5. Skema
Organisasi Struktur
Menjelaskan
tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut, dan juga
fungsi-fungsi antara bagian-bagian itu satu sama lain yang saling berhubungan
dan juga saling membantu.
2.4 Konflik Organisasi
Definisi Konflik menurut
beberapa ahli :
Menurut
Nardjana (1994) Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak
yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu
atau keduanya saling terganggu.
Menurut
Killman dan Thomas (1978), konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan
antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri
individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah
dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau
stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993, p.4)
Menurut
Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1998:580) yang dimaksud
dengan konflik (dalam ruang lingkup organisasi) adalah: Conflict is a situation
which two or more people disagree over issues of organisational substance
and/or experience some emotional antagonism with one another. Yang kurang lebih
memiliki arti bahwa konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang
saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan
organisasi dan/atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang
lainnya.
Menurut
Stoner Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi
sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi,
atau kepribadian. (Wahyudi, 2006:17)
Jadi dapat
disimpulkan bahwa konflik merupakan suatu masalah yang timbul akibat
ketidakcocokan ataupun akibat perbedaan pendapat dalam suatu organisasi,masih
banyak lagi faktor-faktor penyebab konflik yang akan kita bahas dalam artikel
ini.
Macam-macam
konflik dalam Organisasi Misalnya Seperti,
>>
Konflik antar bawahan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi
,konflik dari pihak bawahan dengan pihak bawahan yang setara bagiannya,misalnya konflik antar seksi dalam organisasi
,konflik dari pihak bawahan dengan pihak bawahan yang setara bagiannya,misalnya konflik antar seksi dalam organisasi
>>
Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian yang sama dalam sebuah
organisasi,konflik antara bawahan dengan pimpinan,seperti sekretaris dengan
ketua,bendahara dengan ketua.
>>
Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi,konflik
antara bawahan namun di bagian yang berbeda.
>>
Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah
organisasi,misalnya konflik antara pimpinan dari seksi A dengan Bawahan dari
seksi B
>>
Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi.
Dan lain sebagainya,konflik antar pimpinan namun dalam bagian yang berbeda,misalnya konflik antara ketua seksi A dengan Ketua seksi B yang saling berbeda pendapat
Dan lain sebagainya,konflik antar pimpinan namun dalam bagian yang berbeda,misalnya konflik antara ketua seksi A dengan Ketua seksi B yang saling berbeda pendapat
Semua
konflik pasti memiliki sumber dan penyebab-penyebab,berikut ini ada beberapa
sumber konflik dalam sebuah organisasi :
>>
faktor komunikasi (communication factors) : Disebabkan oleh Kesalahan
komunikasi atau komunikasi yang kurang baik antar bawahan,antar pimpinan
ataupun antar bawahan dan pimpinan
>>
faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization
structure) : Disebabkan oleh kurang baiknya susunan struktur organisasi yang
dibuat.
>>
faktor yang bersifat personal. (personal factors) : Disebabkan oleh faktor
individu yang memang sudah saling memiliki konflik satu sama lainnya
>>
faktor lingkungan (environmental factors) : Faktor lingkungan yang kurang
mendukung organisasi tersebut sehingga terjadi konflik satu sama lainnya.
Setiap
konflik atau masalah pasti bisa diatasi ,asalkan dengan cara dan pendekatan
yang benar,ada beberapa tahapan dalam penyelesaian konflik dalam organisasi.
Stimulasi Konflik
• Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
• Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi
• Perubahan aturan main atau prosedur yang ada
• Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
• Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi
• Perubahan aturan main atau prosedur yang ada
Pengendalian Konflik
• Perluasan penggunaan sumber daya organisasi
• Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
• Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai
pihak yang terlibat dalam konflik
• Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para pegawai
• Perluasan penggunaan sumber daya organisasi
• Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
• Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai
pihak yang terlibat dalam konflik
• Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para pegawai
Penyelesaian Dan Penghilangan
Konflik
• Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber
Konflik
• Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
melakukan kompromi
• Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam
suatu forum penyelesaian konflik.
• Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber
Konflik
• Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
melakukan kompromi
• Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam
suatu forum penyelesaian konflik.
Contoh Nyata Konflik Organisasi di
Lingkungan Sekitar
Disini saya mengangkat contoh konflik dalam organisasi
yaitu seperti yang terjadi dalam konfliknya PSSI yang sudah lama terjadi dan
sampai sekarang belum juga ada penyelsaian yang pasti. Hal ini disebabkan oleh
kurang becusnya ketua PSSI tersebut dalam mengelola organisasi itu tersebut.
Padahal organisasi yang sebesar itu yang bernaung langsung
dibawah pimpinan Indonesia dan organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA
(Federation International Football Asosiation). Akan tetapi organisasi ini
tidak menunjukan kinerja yang baik dimata masyarakan Indonesia sendiri bahkan
dimata dunia.
Hal utama yang menyebabkan organisasi ini gagal dan boleh
dibilang kacau dikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI yaitu Nurdin Khalid
yang telah gagal dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak
kasus yang menimpa ketua umum organisasi ini, yang paling utama adalah kasus
korupsi yang Ia lakukan terhadap dana-dana yang harusnya di alokasikan untuk
kemajuan sepakbola di negeri kita ini , tetapi malah dimasukan dalam rekening
gembung miliknya, dan itu sebagai bukti dia pernah dinyatakan sebagai terpidana
atas kasus korupsi dalam PSSI . Dan akibat dari kegagalan itu FIFA melayangkan
surat penurunan kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi singgasananya
sebagai ketua PSSI , akan tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat yang
dilayangkan FIFA itu dari publik .
Namun pada akhirnya setelah Nurdin Khalid meniggalkan
kekuasaannya , kisruh dalam PSSI tidak selesai sampai disitu saja .Perlu
sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua umum PSSI. Namun pada
akhirnya Johar Arifin pun menempati posisi yang telah ditinggalkan oleh Nurdin
Khalid organisasi PSSI. Dan semoga Johar Arifin bisa memajukan persepakbolaan
di negeri kita ini, sesuai yang di harapkan oleh masyarakat dan pecinta
suporter INDONESIA.
BAB III KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Tipe
Organisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1.
Tipe Kerucut
2.
Piramida Terbalik
3.
Tipe Mendatar
Dalam
berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi:
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk
organisasi lini
3. Bentuk
organisasi fungsional
4. Bentuk
organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi
fungsional dan staff
6. Bentuk
organisasi lini dan staff
Struktur Organisasi ada 6 macam :
1.
Bentuk Vertikal
2.
Bentuk Mendatar
3.
Bentuk Lingkaran
4.
Bentuk Setengah
Lingkaran
5.
Bentuk Piramidal
Terbalik
6.
Bentuk Eliptical
Skema Organisasi dibedakan atas 2 :
1.
Teknik Membuatnya :
2.
Fungsi di Dalamnya
Konflik
Organisasi
adalah ketidak sesuaian
antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok–kelompok organisasi yang
timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber
daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
.
DAFTAR PUSTAKA
Elearning.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar