Selasa, 29 Oktober 2013

PERBEDAAN TOPIK, TEMA DAN JUDUL



A.    Topik

Topik berasal dari bahasa Yunani "Topoi" yang artinya tempat. Dalam hal tulis menulis, topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan artikel. Topik juga diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, bahan diskusi, dsb atau merupakan inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan. Dalam membuat tulisan, penulis pertama kali akan menentukan topik dari tulisannya. Topik tunggal adalah pokok pembicaraan yang terdiri dari satu masalah saja. Dari pembicaraan satu masalah, biasanya pembicaraan ini berkembang ke masalah lain hingga topiknya menjadi banyak. Topik ini bisa disebut multitopik atau topik ganda.

Syarat topik dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :

Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu :

1.      Bidang keahlian
2.      Bidang studi yang didalami. 
3.      Pengalaman penulis seperti pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
4.      Bidang kerja atau profesi
5.      Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
6.      Temuan yang pernah diteliti.
7.      Kualifikasi pengalaman baik Nasional maupun Internasional.
8.      Kemampuan memenuhi tuntutan para pembacanya.
9.      Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
10.  Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuna dan teknologi yang diperlukan pembacanya

Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan :

1.      Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
2.      Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
3.      Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
4.      Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
5.      Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
6.      Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
7.      Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.


Namun jika ditinjau secara umum, syarat topik yang baik yaitu :

Menarik untuk ditulis dan dibaca : Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
               
Dikuasai dengan baik oleh penulis : Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.

Ciri-ciri topik

Ciri - ciri utama topik ialah permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.
Ciri - ciri topik yang baik adalah :
a. Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
b. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
c. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
d. Bermanfaat.
e. Jangan terlalu luas.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
h. Memiliki data dan fakta yang obyektif.
i. Memiliki sumber acuan atau referensi.

Cara membatasi topik

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.      Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.      Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.      Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.      Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

Sumber-sumber mendapatkan topic :
1.      Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup bisa dijadikan bahan tulisan, baik yang sudah lama terjadi maupun yang baru saja dialami. Beberapa pengalaman tersebut tentu ada yang menarik dibagi pada siapa saja. Pengalaman biasa pun juga bisa menjadi sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca jika anda mampu mengubahnya ke dalam sebuah tulisan yang baik. Apalagi jika pengalaman-pengalaman tersebut mengandung hikmah dan bahan pelajaran bagi siapa saja yang membaca.
2.      Berita / Kejadian Terkini
3.      Bahan bacaan seperti buku, majalah, koran, dan lain-lain.
4.      Ask Yourself and Search The Internet.
5.      Pengetahuan Yang Dimiliki.
6.      Hobi.
7.      Foto dan Video.
8.      Foto dan Video juga bisa dijadikan sebagai topik tulisan, terutama foto-foto dan video menarik yang anda miliki atau temui.
9.      Renungan

B.     Tema

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang artinya sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis lain. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasa yang akan disusun menjadi tulisan.
Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan sebGi sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar - ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara kalimat topik dan alinea. 

Ciri - Ciri Tema yang Baik

Ciri - ciri tema yang baik adalah :

a.    Tema menarik perhatian penulis.
narik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

b.    Tema dikenal / diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

c.     Bahan - bahannya dapat diperoleh.
Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

d.      Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Tema juga dapat dikesan melalui :
1.      Perwatakan dalam sebuah cerita.
2.      Peristiwa, kisah, susasan, dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
3.      Persoalan-persoalan yang disuguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan.
4.      Plot cerita.

C.     Judul

            Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variable yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Karena topik biasanya memiliki ruang lingkup yang luas sedangkan judul memiliki ruang lingkup yang lebih sempit atau lebih khusus. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebutkan ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.

Syarat sebuah judul yang baik :
1.      Judul harus relevan.
2.      Judul harus mempunyai pertalian dengan temanya atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
3.      Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
4.      Judul harus singkat. Tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat.
5.      Judul tidak provokatif.

Ciri-ciri judul :
1.       Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.       Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
3.       Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
4.       Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
5.       Judul harus mencerminkan topic atau tema, tidak boleh menyimpang.

Judul terbagi menjadi dua:

1.       Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2.       Judul tak langsung : Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

Fungsi Judul
1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis.
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membacanya atau untuk mempelajari isinya.
3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupnya.
4.Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

Perbedaan Topik dan Judul Dalam Membuat Kerangka Karangan
1. Tema → tithenai (Yunani) : menempatkan/meletakkan, suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya
Topik→ topoi (Yunani) : tempat, pokok pembicaraan

2.  Topik : Umum, Belum menggambarkan sudut pandang penulis.
Judul: Spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan judul berawal dari topik.

Persamaan Topik dan Judul
Topik dan judul dapat dijadikan judul karangan.
Syarat judul karangan:
  • Singkat dan padat
  • Menarik perhatian
  • Mengambarkan inti pembahas
  • Atraktif, bombastis, dan menarik perhatian (berita dan iklan).

DAFTAR PUSTAKA

http://yonagandys.blogspot.com/2012/11/perbedaan-antara-topik-judul-tema_14.html



















PERBEDAAN TOPIK, TEMA DAN JUDUL



A.    Topik

Topik berasal dari bahasa Yunani "Topoi" yang artinya tempat. Dalam hal tulis menulis, topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan artikel. Topik juga diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, bahan diskusi, dsb atau merupakan inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan. Dalam membuat tulisan, penulis pertama kali akan menentukan topik dari tulisannya. Topik tunggal adalah pokok pembicaraan yang terdiri dari satu masalah saja. Dari pembicaraan satu masalah, biasanya pembicaraan ini berkembang ke masalah lain hingga topiknya menjadi banyak. Topik ini bisa disebut multitopik atau topik ganda.

Syarat topik dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :

Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu :

1.      Bidang keahlian
2.      Bidang studi yang didalami. 
3.      Pengalaman penulis seperti pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
4.      Bidang kerja atau profesi
5.      Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
6.      Temuan yang pernah diteliti.
7.      Kualifikasi pengalaman baik Nasional maupun Internasional.
8.      Kemampuan memenuhi tuntutan para pembacanya.
9.      Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
10.  Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuna dan teknologi yang diperlukan pembacanya

Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan :

1.      Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
2.      Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
3.      Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
4.      Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
5.      Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
6.      Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
7.      Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.


Namun jika ditinjau secara umum, syarat topik yang baik yaitu :

Menarik untuk ditulis dan dibaca : Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
               
Dikuasai dengan baik oleh penulis : Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.

Ciri-ciri topik

Ciri - ciri utama topik ialah permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.
Ciri - ciri topik yang baik adalah :
a. Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
b. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
c. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
d. Bermanfaat.
e. Jangan terlalu luas.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
h. Memiliki data dan fakta yang obyektif.
i. Memiliki sumber acuan atau referensi.

Cara membatasi topik

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.      Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.      Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.      Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.      Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

Sumber-sumber mendapatkan topic :
1.      Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup bisa dijadikan bahan tulisan, baik yang sudah lama terjadi maupun yang baru saja dialami. Beberapa pengalaman tersebut tentu ada yang menarik dibagi pada siapa saja. Pengalaman biasa pun juga bisa menjadi sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca jika anda mampu mengubahnya ke dalam sebuah tulisan yang baik. Apalagi jika pengalaman-pengalaman tersebut mengandung hikmah dan bahan pelajaran bagi siapa saja yang membaca.
2.      Berita / Kejadian Terkini
3.      Bahan bacaan seperti buku, majalah, koran, dan lain-lain.
4.      Ask Yourself and Search The Internet.
5.      Pengetahuan Yang Dimiliki.
6.      Hobi.
7.      Foto dan Video.
8.      Foto dan Video juga bisa dijadikan sebagai topik tulisan, terutama foto-foto dan video menarik yang anda miliki atau temui.
9.      Renungan

B.     Tema

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang artinya sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis lain. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasa yang akan disusun menjadi tulisan.
Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan sebGi sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar - ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara kalimat topik dan alinea. 

Ciri - Ciri Tema yang Baik

Ciri - ciri tema yang baik adalah :

a.    Tema menarik perhatian penulis.
narik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

b.    Tema dikenal / diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

c.     Bahan - bahannya dapat diperoleh.
Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

d.      Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Tema juga dapat dikesan melalui :
1.      Perwatakan dalam sebuah cerita.
2.      Peristiwa, kisah, susasan, dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
3.      Persoalan-persoalan yang disuguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan.
4.      Plot cerita.

C.     Judul

            Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variable yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Karena topik biasanya memiliki ruang lingkup yang luas sedangkan judul memiliki ruang lingkup yang lebih sempit atau lebih khusus. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebutkan ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.

Syarat sebuah judul yang baik :
1.      Judul harus relevan.
2.      Judul harus mempunyai pertalian dengan temanya atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
3.      Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
4.      Judul harus singkat. Tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat.
5.      Judul tidak provokatif.

Ciri-ciri judul :
1.       Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.       Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
3.       Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
4.       Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
5.       Judul harus mencerminkan topic atau tema, tidak boleh menyimpang.

Judul terbagi menjadi dua:

1.       Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2.       Judul tak langsung : Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

Fungsi Judul
1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis.
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membacanya atau untuk mempelajari isinya.
3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupnya.
4.Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

Perbedaan Topik dan Judul Dalam Membuat Kerangka Karangan
1. Tema → tithenai (Yunani) : menempatkan/meletakkan, suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya
Topik→ topoi (Yunani) : tempat, pokok pembicaraan

2.  Topik : Umum, Belum menggambarkan sudut pandang penulis.
Judul: Spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan judul berawal dari topik.

Persamaan Topik dan Judul
Topik dan judul dapat dijadikan judul karangan.
Syarat judul karangan:
  • Singkat dan padat
  • Menarik perhatian
  • Mengambarkan inti pembahas
  • Atraktif, bombastis, dan menarik perhatian (berita dan iklan).

DAFTAR PUSTAKA

http://yonagandys.blogspot.com/2012/11/perbedaan-antara-topik-judul-tema_14.html