Jumat, 11 Mei 2012


Ingatkah Kalian akan Sosok Pak Raden?



Masih ingatkah kalian dengan film Si Unyil karya Pak Raden?
Sekarang sedang heboh diperbincangkan karena hak cipta film tersebut telah diambil oleh Perum Produksi Film Negara(PPFN). Beberapa relawan yang berisi anak muda  terketuk hatinya untuk membantu Pak Raden mendapatkan lagi hak cipta film Si Unyil. Dengan acara penggalangan dana yang akan mengundang beberapa media massa itu, Pak Raden akan mengamen sebagai rasa keinginannya untuk mendapatkan lagi hak cipta film Si Unyil.
Penggalangan dana itu juga dikhususkan untuk membantu Pak Raden yang selama ini kekurangan biaya untuk mengobati penyakit encok yang mendera lutut kanannya. Penyakitnya itu didera sekitar 5 tahun yang lalu. Bahkan untuk berjalan saja Pak Raden harus dibantu oleh tongkatnya. Selain kekurangan biaya untuk pengobatan ternyata Pak Raden juga mengalami kesulitan dalam membiayai kehidupannya yang sekarang dengan usianya yang telah menginjak 79 tahun.
Apa ini balasan sebuah karya Nusantara yang banyak memberikan pesan dan amanat terbaik?
Apa pantas seorang seniman hidup sulit diatas kemewahan-kemewahan para pejabat?
Penderitaan Pak Raden tidak hanya sampai disitu saja, dia harus menyambung hidupnya dengan menjadi tamu dalam suatu acara anak-anak untuk mendongeng, menyanyi dan menggambar sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Tapi dengan sakit yang dideranya selama 5 tahun belakangan ini Pak Raden tidak bisa aktif lagi dalam dunia luar. Namun kesusahannya itu tidak menjadikan semangatnya putus begitu saja, dia menjadikan tempat tinggalnya sebagai panggung karena setiap orang yang lewat rumahnya boleh mampir dan menonton keahliannya dalam menyanyi,menggambar dan mendongeng. Pak Raden rela seperti itu demi mencari sesuap nasi.
Mudah sekali para petinggi melupakan jasa seorang seniman dan mengangapnya sebelah mata. Padahal PPFN pernah menjanjikan akan menyerahkan hak cipta Si Unyil kepada Pak Raden namun apa mau dikata janji hanyalah janji. Semua itu tidak terwujudkan.
Pak Raden tidak mendapatkan apa-apa dari hasil karyanya yang fenomenal itu. Malah dia mengalami berbagai penderitaan dan kesulitan yang mendera kehidupannya itu. Tapi Pak Raden tetap terus akan berjuang meraih hak cipta itu sampai akhir hayatnya.
Melihat kesulitan Pak Raden sebenarnya itu adalah sebuah tamparan keras untuk para petinggi negara yang bersikap acuh terhadap kesulitan rakyatnya sendiri apalagi Pak Raden itu bukan hanya rakyat biasa tapi seorang seniman yang memiliki karya terbaik dalam dunia perfilman anak-anak.
Hargailah hasil karya setiap orang jangan pernah menganggap sebelah mata ataupun meremahkan hasil karya dan jasa orang lain. Lindungilah hak cipta dari sebuah karya itu seberapa kecil ataupun seberapa besar karya itu.
Tulisan ini masuk kedalam pokok bahasan “Manusia dan Penderitaan”.



Vonis 4 tahun untuk Nazarudin, Adilkah itu?

Artikel ini masuk kedalam pokok bahasan materi ‘Manusia dan Keadilan’. Karena Sangat sulit sekali memperoleh keadilan di negeri ini. Semua bisa dibayar dengan uang. Dengan uang masalah selesai. Itulah hukum negeri kita ini. Hukum yang JAUH DARI KEADILAN.
Siapa yang tidak kenal Nazarudin?
Sosok pejabat tinggi negara yang terlibat kasus wisma atlet dalam tindakan korupsi. Telah menguras uang rakyat sampai triliunan rupiah itu hanya divonis 4 tahun penjara?
Sungguh ironis sekali hukum dinegeri ini, bila dibandingkan dengan salah seorang rakyat pencuri sendal yg divonis hingga 5 tahun penjara. Tapi seorang Nazarudin hanya 4 tahun penjara, apa itu adil?
Apa semua pejabat tinggi negara dan para hukum itu buta akan uang sampai-sampai mereka lupa apa yang harus mereka lakukan untuk keadilan hukum dinegeri ini?
Apa kita harus terus membebaskan para koruptor itu bersenang-senang diatas penderitaan rakyat sekarang?
Harusnya orang seperti mereka itu dihukum yang setimpal dengan tindakan mereka. Jangan hanya divonis hukuman 4 tahun dan denda 200juta. Itu tidak seberapa dengan uang yang telah mereka korupsi. Hukuman yang pantas untuk para koruptor adalah menyita semua kekayaan yang mereka miliki dan vonis hukuman hingga puluhan tahun. Agar tidak ada lagi yang berani untuk korupsi.
Bagaimana para pejabat tidak ingin korupsi,bila hukum dinegeri ini masih seperti sekarang?
Lihatlah berita sehari-hari di tv maupun internet pasti tidak jauh dari berita tindakan korupsi yang dilakukan para pejabat dari pejabat daerah sampai pejabat tinggi negara.Dari seorang kepala daerah sampai ke menteri dan ketua umum suatu partai. Sampai seorang mantan putri Indonesia terlibat juga kasus korupsi. Apa itu sudah menjadi tradisi bangsa ini?
Padahal masih banyak sekali para pengemis dan anak jalanan yang membutuhkan pendidikan untuk meneruskan kehidupannya kelak. Banyak fasilitas sekolah yang tak layak lagi untuk digunakan. Banyak rakyat menahan lapar dan berjuang melewati kehidupannya yang begitu sulit ini. Tapi seorang koruptor seperti BAPAK NAZARUDIN YANG TERHORMAT yang telah menelan uang rakyat mendapat hukuman yang tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukannya.
Dengarlah jeritan anak-anak bangsa yang membutuhkan pendidikan itu, dengarlah wahai para hakim yang terhormat dan para pejabat negeri ini. Apa gaji kalian kurang untuk membiayai hidup kalian?
Lihatlah betapa berharganya uang Rp.10.000 saja bagi rakyat miskin, Gaji kalian bisa sampai 50juta per bulan, Apa itu kurang untuk menunjang kehidupan kalian beserta keluarga?
Putra Putri Bangsa sangat membutuhkan keadilan kalian membasmi semua bentuk korupsi dinegeri ini dan semua bentuk pemerintahan yang merugikan rakyat. Indonesia butuh Para pemimpin yang bertanggungjawab untuk kedepannya nanti.

Rabu, 09 Mei 2012

Tugas KSI B

DATABASE
 1.Membuat Database dengan nama Perpus

2. Membuat Tabel dengan nama Anggota




3. Membuat 5 buah Field



4. Field berhasil dibuat

5.  Membuat 5 buah Record

6. Record berhasil dibuat

7. Menampilkan record dari tabel anggota dimana id_anggota = 001

  

8. id_anggota 001 berhasil ditampilkan




9. Merubah "id_anggota"=001 menjadi "A001".



10. Perubahan berhasil dilakukan.
  
Nama : Dewi Rahmawati
Kelas : 1KA07
NPM  : 11111969