Konvensi naskah adalah semua persyaratan formal yang sudah berdasarkan ketentuan ,aturan
yang lazim dan sudah disepakati bersama dalam suatu penulisan agar tampak lebih
bagus dengan segala persyaratan yang meliputi bagian – bagian pelengkap dan
kebiasaan kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan .
Bentuk umum Konvensi
Naskah
1.
Bagian Pelengkap
Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian
yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi
menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak
membahas sama sekali tentang isi dari karangan tersebut.
Kelengkapan awal ini
terdiri dari :
kulit luar (cover), halaman judul,
halaman pengesahan, halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak, kata
pengantar, daftar table, daftar grafik atau daftar gambar (jika ada), daftar
singkatan dan lambang dan daftar lampiran.
Penjelasan :
A.
Halaman Judul
Halaman judul pendahulaun tidak
mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul
karangan atau judul buku ditulis dengan huruf capital. Biasanya terletak di
tengah halaman hanya saja berada di posisi sedikit ke atas.
Dalam pembuatan sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan
nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun),
kelengkapan identitas pengarang (nomor induk / registrasi, kelas, nomor absen),
nama unit studi, nama lembaga (jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan
tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca,
penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
b. Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
c. Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
d. Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis,
kelengkapan identitas pengarang nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan
tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
e. Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri
(untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang
tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
v Judul diketik dengan huruf kapital, misalnya:
UPAYA MENGATASI BANJIR
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
v Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat,
misalnya:
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2013
Atau
Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian Sarjana Komunikasi pada
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma
v Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama
dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:
DEWI RAHMAWATI
11111969
v Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
v Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi,
jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf
kapital, misalnya:
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
v Komposisi tidak menarik.
v Tidak estetik.
v Hiasan gambar tidak relevan.
v Variasi huruf jenis huruf.
v Kata “ditulis (disusun) oleh.”
v Kata “NIM/NRP.”
v Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
v Kata-kata yang berisi slogan.
v Ungkapan emosional.
v Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.
B.
Halaman Persembahan
Bagian yang tidak terlalu penting dan
jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja.
Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan
dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul
buku.
C.
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai
pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing,
pembaca /penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administrative
sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya
(baik fiksi maupun non-fiksi) tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan.
Penyusunan pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan formal urutan
dan tata letak unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya.
Judul skripsi ditulis dengan huruf capital pada posisi tengah antara margin
kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi /
teknis, pembaca / penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan
disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Skripsi diajukan kepada
siding penguji akademis setelah disetujui oleh pembimbing dan pembaca /
penguji. Penulis skripsi dinyatakan lulus jika skripsinya telah diuji di
hadapan siding terbuka / tertutup dan telah ditanda-tangani oleh semua nama
yang tercantum dalam halaman pengesahan. Nama kota dan tanggal pengesahan
ditulis di atas kata ketua jurusan.
D.
Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian karangan
yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan
ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain
yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya,
apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi
karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya
disajikan informasi sebagai berikut:
- Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk skripsi,
tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
- Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi,
tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
- Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari
seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
- Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau
organisasi/lembaga yang membantu.
- Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap
penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
- Harapan penulis atas karangan tersebut.
- Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan
saran.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
- Menguraikan isi karangan.
- Mengungkapkan perasaan berlebihan.
- Menyalahi kaidah bahasa.
- Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
- Kurang meyakinkan.
- Kata pengantar terlalu panjang.
- Menulis kata pengantar semacam sambutan.
- Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan
tanda baca tidak efektif.
E.
Abstrak
Adalah sebuah paragraph yang mencakup
atau ringkasan awal dari sebuah laporan atau tulisan sebuah laporan atau
tulisan ilmiah. Menurut American National Standarts Institute (1979), definisi
abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan
menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkasan dari isi suatu
dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan
mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk
menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu
tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab
penguraian.
F.
Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap
pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan
menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk
merujuk nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi
ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
G.
Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat
gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis
didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan tentang judul gambar dan
nomor halaman.
H.
Daftar Tabel
Sama seperti daftar gambar, daftar table
ini dibuat hanya ketika terdapat table-tabel di dalam buku tersebut. Daftar
table ini menginformasikan tentang nama table dan nomor halaman.
I.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi tentang nama data
yang terlampir dan halaman. biasanya di setiap karangan karya ilmiah / tugas
akhir dan sebagainya ada lampiran yang diperlukan.
2.
Bagian Kelengkapan Isi
Karangan
Kelengkapan isi
meliputi :
pendahuluan, tubuh karangan yang
meliputi kajian teori, seputar lokasi objek penelitian, pembahasan, dan yang
terakhir berupa kesimpulan (penutup).
Penjelasan :
A.
Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan.
Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginfokan masalah apa
yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar
belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode
pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan
pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai
berikut:
a. Latar belakang
masalah, menyajikan:
v Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan
yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan
kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah
penalaran harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
v Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan
bagi kebijakan pimpinan dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi
pengembangan sistem kerja yang akan datang.
v Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi
mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis hendaklah mengupayakan penggunaan
buku-buku terbaru.
v Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk
pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya: bagaimana....,
mengapa.....
v Tidak menggunakan kata apa karena tidak
menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak.
b. Tujuan penulisan
berisi:
v Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya:
mendeskripsikan hubungan X terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat
dilestarikan dengan kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y.
v Upaya pokok yang harus dilakukan, misalnya: mendeskripsikan
data primer tentang kualitas budaya tradisi penduduk asli Jakarta; membuktikan
bahwa pembangunan lingkungan pemukiman kumuh yang tidak layak huni memerlukan
bantuan pemerintah.
v Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan
masalah yang akan dibahas. Jika masalah utama dirinci menjadi dua, tujuan juga
dirinci menjadi dua.
c. Ruang lingkup masalah
berisi:
v Pembatasan masalah yang akan dibahas.
v Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
v Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam
setiap variabel.
Pendefinisian merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk
mengungkapkan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya
dengan kata-kata.
d. Landasan teori
menyajikan:
v Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang
prinsip-prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum, dalil, atau
opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran kerangka kerja penelitian dan
penulisan sampai dengan kesimpulan atau rekomendasi.
v Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam
mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori
tersebut.
e. Sumber data penulisan
berisi:
v Sumber data sekunder dan data primer.
v Kriteria penentuan jumlah data.
v Kriteria penentuan mutu data.
v Kriteria penentuan sample.
v Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
f. Metode dan teknik
penulisan berisi:
v Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan, misalnya:
metode kuantitatif, metode deskripsi, metode komparatif, metode korelasi,
metode eksploratif, atau metode eksperimental.
v Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti
wawancara, observasi, dan kuisioner; analisis data, hasil analisis data, dan
kesimpulan.
g. Sistematika penulisan
berisi:
v Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama,
dan kesimpulan.
v Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode (kalau
ada).
B.
Tubuh karangan
Tubuh karangan atau bagian utama
karangan merupakan inti dari suatu karangan yang berisi sajian pembahasan
masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada
pendahuluan secara tuntas (sempurna). Disilah terletak segala yang akan dibahas
secara sistematis.Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan
unsur-unsur berikut ini:
1. Ketuntasan
materi
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat
tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data
primer.
2. Kejelasan
uraian/deskripsi
yang terbagi tiga
yaitu :
o Kejelasan konsep
o Kejelasan bahasa
o Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah):
1. Subjektivitas
2. pembuktian pendapat tidak mencukupi
C.
Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan
bagian terakhir atau penutup dari isi karangan dan juga merupakan bagian
terpenting sebuah karangan ilmiah.pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk
membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja,
antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik
mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat
pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
Penulis dapat merumuskan kesimpulannya
dengan dua cara:
1. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat
ringkasan-ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan perkembangan dalam
tubuh karangan itu.
2. Kesimpulan-kesimpulan biasa,
cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan
dalam tubuh karangan itu.
3.
Bagian Pelengkap Penutup
Bagian
pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan
ilmiah.
Kelengkapan akhir
meliputi :
daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan riwayat hidup.
.
A.
Daftar pustaka
(Bibliografi)
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar
yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus
menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
1. Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
2. Tahun terbit.
3. Judul buku: penulisannya bercetak miring.
4. Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
5. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid,
nomor, dan tahun terbit.
Keterangan:
- Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua
tidak perlu dibalik.
- Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang
dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
- Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama editor
yang dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. ‘editor’
- Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan.
- Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf
awal nama belakang pengarang.
B.
Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian
pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian
dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam
uraian.
C.
Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah
yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).
D.
Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu
disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap.
Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://nevindaelwa.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar